Pengertian Cyber Physical Systems (CPS) dan Perkembangannya di Indonesia

Cyber Physical Systems
Pengertian Cyber Physical Systems (CPS) dan Perkembangannya di Indonesia

Cyber Physical Systems (CPS)
adalah sistem yang mengintegrasikan sistem komputasi dengan sistem fisik. Ini merupakan gabungan dari sistem yang terdiri dari komponen fisik dan komponen digital yang saling terhubung dan bekerja sama untuk mencapai tujuan tertentu.

Contoh sistem CPS adalah sistem keamanan penerbangan, sistem kendali trafik lalu lintas, sistem kereta api otomatis, dan sistem kontrol proses industri.

Sistem CPS memiliki beberapa karakteristik yang membedakannya dengan sistem konvensional. Pertama, sistem CPS terdiri dari komponen fisik yang terhubung dengan sistem komputasi yang dapat mengumpulkan, mengolah, dan menyampaikan data dari komponen fisik tersebut. Kedua, sistem CPS memiliki kemampuan untuk memonitor dan mengendalikan komponen fisiknya secara real-time. Ketiga, sistem CPS memiliki kemampuan untuk berinteraksi dengan lingkungan fisiknya.

Salah satu keuntungan utama dari sistem CPS adalah kemampuannya untuk memonitor dan mengendalikan komponen fisiknya secara real-time. Hal ini memungkinkan sistem CPS untuk mengambil tindakan cepat dan tepat waktu untuk mengatasi masalah yang mungkin terjadi pada komponen fisiknya.

Selain itu, sistem CPS juga dapat meminimalkan kegagalan sistem karena kemampuannya untuk memonitor kondisi komponen fisiknya secara terus-menerus dan memprediksi kemungkinan masalah sebelum terjadi.

Namun, sistem CPS juga memiliki beberapa tantangan yang harus dihadapi. Pertama, sistem CPS membutuhkan konektivitas yang handal antara komponen fisik dan sistem komputasi. Kedua, sistem CPS juga rentan terhadap serangan cyber yang dapat merusak komponen fisiknya. Oleh karena itu, keamanan cyber merupakan hal yang sangat penting untuk dipertimbangkan dalam pengembangan sistem CPS.

Dalam era Industri 4.0, sistem CPS akan semakin berperan penting dalam berbagai bidang, termasuk industri, transportasi, dan pertahanan. Dengan kemampuan untuk memonitor dan mengendalikan komponen fisiknya secara real-time, sistem CPS diharapkan dapat meningkatkan efisiensi, keandalan, dan keamanan untuk memahami dan mengelola sistem CPS, kita perlu memahami komponen-komponen yang terlibat dalam sistem tersebut.

Komponen-komponen utama dari sistem CPS adalah:

  1. Komponen fisik: Ini merupakan bagian dari sistem CPS yang terdiri dari peralatan dan mesin yang terlibat dalam proses produksi atau operasi. Contoh komponen fisik adalah robot industri, sensor, dan actuator.
  2. Komponen digital: Ini merupakan bagian dari sistem CPS yang terdiri dari komputer, perangkat lunak, dan jaringan yang terhubung dengan komponen fisik. Komponen digital ini bertugas mengolah, menyimpan, dan menyampaikan data dari komponen fisik.
  3. Konektivitas: Ini merupakan bagian dari sistem CPS yang menghubungkan komponen fisik dan komponen digital. Konektivitas ini dapat terjadi melalui jaringan nirkabel atau kabel.
  4. Kontrol: Ini merupakan bagian dari sistem CPS yang bertugas mengatur dan mengendalikan komponen fisik sesuai dengan instruksi yang diberikan oleh komponen digital.

Untuk mengelola sistem CPS, diperlukan pendekatan yang terintegrasi dan holistik. Hal ini karena sistem CPS merupakan gabungan dari komponen fisik dan komponen digital yang saling terhubung dan bekerja sama. Oleh karena itu, perubahan pada salah satu komponen dapat berdampak pada komponen lainnya.

Dalam pengelolaan sistem CPS, perlu diperhatikan aspek keamanan cyber agar sistem tidak mudah diserang oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Selain itu, perlu juga diperhatikan aspek keandalan dan kecepatan sistem agar sistem dapat beroperasi dengan baik dan efisien.

Dengan semakin berkembangnya teknologi dan aplikasi CPS, diharapkan sistem ini dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat dan industri di masa depan.

Contoh Cyber Physical Systems (CPS)

Contoh aplikasi Cyber Physical Systems (CPS) di berbagai bidang adalah sebagai berikut:

  1. Industri: CPS dapat digunakan dalam proses produksi industri untuk mengontrol dan mengoptimalkan mesin-mesin yang digunakan. Contohnya, robot industri yang terhubung dengan sistem komputasi dapat membantu meningkatkan kecepatan dan efisiensi produksi.
  2. Transportasi: CPS dapat digunakan dalam sistem transportasi untuk meningkatkan keamanan dan efisiensi. Contohnya, sistem kereta api otomatis yang terhubung dengan sensor dan komputer dapat membantu mengontrol kecepatan dan jarak antar kereta serta memonitor kondisi jalur kereta api.
  3. Pertahanan: CPS dapat digunakan dalam sistem pertahanan untuk meningkatkan kemampuan deteksi dan respon terhadap ancaman. Contohnya, sistem radar yang terhubung dengan komputer dapat membantu mengidentifikasi pesawat terbang dan mengambil tindakan yang sesuai jika terdeteksi ancaman.
  4. Kesehatan: CPS dapat digunakan dalam sistem kesehatan untuk meningkatkan diagnosa dan pengobatan pasien. Contohnya, sistem monitoring pasien yang terhubung dengan sensor dapat membantu dokter mengidentifikasi perubahan kondisi pasien secara real-time dan mengambil tindakan yang sesuai.
  5. Energi: CPS dapat digunakan dalam sistem produksi dan distribusi energi untuk meningkatkan efisiensi dan keandalan. Contohnya, sistem pembangkit listrik yang terhubung dengan sensor dan komputer dapat membantu mengoptimalkan produksi listrik sesuai dengan kebutuhan dan memonitor kondisi peralatan pembangkit.

Perkembangan Cyber Physical Systems (CPS) Di Indonesia

Di Indonesia, Cyber Physical Systems (CPS) masih terbilang baru dan belum banyak diterapkan dalam berbagai bidang. Namun, di era Industri 4.0 yang semakin dekat, CPS diharapkan dapat memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat dan industri di Indonesia.

Pemerintah Indonesia telah mendorong pengembangan CPS di Indonesia melalui berbagai kebijakan dan program, seperti menyediakan fasilitas pendidikan dan riset CPS di universitas, mengikuti program Industri 4.0 yang diselenggarakan oleh Uni Eropa, dan menggalakkan pengembangan industri otomatisasi dan digitalisasi di Indonesia.

Selain itu, beberapa perusahaan di Indonesia juga mulai menerapkan CPS dalam operasinya, seperti PT PLN (Persero) yang menerapkan sistem monitoring dan kontrol pembangkit listrik, dan PT Telkom yang menerapkan sistem otomatisasi jaringan telekomunikasi.

Dengan semakin berkembangnya teknologi CPS di Indonesia, diharapkan dapat meningkatkan efisiensi, keandalan, dan keamanan dalam berbagai bidang, seperti industri, transportasi, dan pertahanan. Namun, untuk mewujudkan hal ini, diperlukan kolaborasi yang efektif antara pemerintah, perusahaan, dan institusi pendidikan untuk memastikan pengembangan CPS di Indonesia berjalan dengan baik.