Big Data : Pengertian, Asal Mula Munculnya, Orang / profesi yang bisa mengolah, Contoh Penggunaan, Penyedia Layanan, Dampak Negatif dan Keuntungan


Pengertian Big Data

Big data merupakan istilah yang sering digunakan untuk menggambarkan jumlah data yang begitu besar sehingga sulit untuk diolah dengan menggunakan teknologi dan alat-alat yang ada saat ini. Big data biasanya terdiri dari data yang terkumpul dari berbagai sumber, seperti data transaksi, data sensor, data media sosial, dan lain-lain.

Salah satu keunggulan dari big data adalah kemampuannya untuk mengumpulkan dan menganalisis data dari berbagai sumber yang berbeda. Dengan demikian, big data dapat memberikan wawasan yang lebih luas dan mendalam mengenai berbagai aspek kehidupan. Misalnya, dengan menganalisis data transaksi, perusahaan dapat mengetahui preferensi pelanggan dan meningkatkan layanan yang diberikan.

Namun, mengelola big data tidaklah mudah. Ada beberapa tantangan yang harus dihadapi dalam mengelola big data, seperti:

  1. Volume data yang besar: Jumlah data yang terkumpul dari berbagai sumber dapat sangat besar sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk mengolahnya.
  2. Kemajuan teknologi yang cepat: Teknologi yang digunakan untuk mengelola big data harus terus diperbarui agar tetap efektif dan efisien.
  3. Keamanan data: Data yang terkumpul dalam big data biasanya merupakan data yang sangat sensitif, sehingga harus dilakukan tindakan keamanan yang tepat agar data tidak tersebar atau disalahgunakan.

Untuk mengatasi tantangan-tantangan tersebut, perusahaan dan organisasi biasanya menggunakan teknologi yang disebut dengan "big data infrastructure". Big data infrastructure merupakan sistem yang terdiri dari berbagai alat dan teknologi yang dapat membantu mengelola big data secara efektif dan efisien.

Selain itu, ada beberapa teknologi yang sering digunakan dalam mengelola big data, diantaranya:

  1. Hadoop: Merupakan platform open source yang dapat digunakan untuk mengelola data yang terdistribusi di berbagai komputer.
  2. NoSQL: Merupakan database yang tidak menggunakan struktur data yang teratur seperti database relasional. NoSQL lebih cocok digunakan untuk mengelola data yang tidak terstruktur atau tidak dapat diprediksi.
  3. Spark: Merupakan platform yang dapat digunakan untuk mengelola data secara aman dan memprosesnya dengan cepat. Spark biasanya digunakan untuk mengelola data yang terdistribusi di berbagai komputer dan menjalankan analisis data secara real-time.

Big data telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, terutama dalam bidang bisnis. Dengan menganalisis big data, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi dan membuat keputusan yang lebih tepat. Namun, mengelola big data tidaklah mudah dan membutuhkan teknologi dan infrastruktur yang tepat untuk mengatasi tantangan yang ada.

Sekarang ini, big data juga mulai digunakan dalam bidang lain, seperti kesehatan, pemerintahan, dan penelitian. Dengan menganalisis big data, kita dapat memperoleh wawasan yang lebih luas dan mendalam mengenai berbagai aspek kehidupan, sehingga dapat membantu meningkatkan kualitas hidup manusia.

Asal Mula Munculnya Teknologi Big Data

Big data muncul sebagai solusi untuk mengelola dan menganalisis data yang begitu besar sehingga tidak dapat diolah dengan menggunakan teknologi dan alat-alat yang ada saat ini. Seiring dengan pertumbuhan teknologi dan perkembangan internet, jumlah data yang terkumpul dari berbagai sumber semakin meningkat. Hal ini menyebabkan munculnya istilah big data untuk menggambarkan jumlah data yang begitu besar.

Big data pertama kali diperkenalkan oleh Doug Laney, seorang analis data di Gartner, pada tahun 2001. Ia mengusulkan 3V (Volume, Velocity, Variety) sebagai kriteria utama dari big data. Volume menggambarkan jumlah data yang terkumpul, velocity menggambarkan kecepatan data yang masuk, dan variety menggambarkan beragam sumber dan jenis data yang terkumpul.

Selain itu, big data juga muncul sebagai solusi untuk mengatasi tantangan yang dihadapi dalam mengelola data yang terdistribusi di berbagai komputer. Pada awalnya, data yang terkumpul dari berbagai komputer harus dikumpulkan ke satu tempat terlebih dahulu sebelum dapat diolah. Namun, dengan munculnya big data, data dapat diolah secara langsung di tempatnya, sehingga proses pengolahan menjadi lebih cepat dan efisien.

Sekarang ini, big data telah menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari, terutama dalam bidang bisnis. Dengan menganalisis big data, perusahaan dapat meningkatkan efisiensi dan membuat keputusan yang lebih tepat. Namun, mengelola big data tidaklah mudah dan membutuhkan teknologi dan infrastruktur yang tepat untuk mengatasi tantangan yang ada.

Orang / profesi yang bisa mengolah big data

Big data dapat diolah oleh berbagai macam profesi, tergantung pada kebutuhan dan tujuan dari pengolahan data tersebut. Beberapa profesi yang biasanya terlibat dalam pengolahan big data antara lain:

  1. Data Scientist: Merupakan profesi yang bertanggung jawab untuk mengumpulkan, mengolah, dan menganalisis data. Data scientist juga biasanya bertanggung jawab untuk mempresentasikan hasil analisis data kepada pimpinan atau tim lain.
  2. Data Engineer: Merupakan profesi yang bertanggung jawab untuk mengelola dan mengatur data yang terkumpul, serta menyiapkan data untuk diolah oleh data scientist.
  3. Data Analyst: Merupakan profesi yang bertanggung jawab untuk menganalisis data dan menyajikan hasilnya dalam bentuk yang mudah dipahami oleh orang lain.
  4. Data Architect: Merupakan profesi yang bertanggung jawab untuk merancang dan mengelola infrastruktur yang digunakan untuk mengelola big data.

Selain itu, big data juga dapat diolah oleh profesi lain yang membutuhkan kemampuan analisis data, seperti pemasaran, keuangan, dan lain-lain. Namun, umumnya profesi-profesi tersebut harus bekerja sama dengan data scientist atau data engineer dalam pengolahan big data.

Dalam mengelola big data, kemampuan yang harus dimiliki antara lain:

  1. Kemampuan programming: Memahami bahasa pemrograman seperti Python, R, atau Java dapat membantu dalam mengelola dan menganalisis data.
  2. Kemampuan statistik: Kemampuan dasar statistik seperti regresi, distribusi, dan lain-lain dapat membantu dalam menganalisis data.
  3. Kemampuan visualisasi data: Kemampuan untuk menyajikan data dalam bentuk visual seperti grafik atau diagram dapat membantu dalam memahami dan menyajikan hasil analisis data.
  4. Kemampuan bahasa inggris: Kemampuan berbahasa inggris merupakan kemampuan yang penting karena banyak literatur dan sumber belajar yang tersedia dalam bahasa inggris.

Contoh Penggunaan Big Data

Big data dapat digunakan dalam berbagai bidang dan tujuan, diantaranya:

  1. Bisnis: Dengan menganalisis big data, perusahaan dapat mengetahui preferensi pelanggan, meningkatkan layanan yang diberikan, dan membuat keputusan yang lebih tepat. Misalnya, dengan menganalisis data transaksi, perusahaan dapat mengetahui produk yang paling banyak dibeli oleh pelanggan dan meningkatkan produktivitasnya.
  2. Kesehatan: Dengan menganalisis big data yang terkumpul dari berbagai sumber, seperti data medis, data aktivitas fisik, dan data genetik, kita dapat memperoleh wawasan yang lebih luas mengenai kesehatan. Misalnya, dengan menganalisis data aktivitas fisik, kita dapat mengetahui tingkat kebugaran seseorang dan memberikan saran mengenai aktivitas fisik yang tepat.
  3. Penelitian: Big data dapat digunakan dalam penelitian untuk memperoleh wawasan yang lebih luas dan mendalam mengenai berbagai aspek kehidupan. Misalnya, dengan menganalisis data media sosial, kita dapat mengetahui tren yang sedang terjadi dan memprediksi perkembangan di masa yang akan datang.
  4. Pemerintahan: Big data dapat digunakan oleh pemerintah untuk memperoleh wawasan yang lebih luas mengenai kebutuhan masyarakat dan meningkatkan pelayanan yang diberikan. Misalnya, dengan menganalisis data kepadatan penduduk di suatu daerah, pemerintah dapat menentukan kebutuhan akan fasilitas umum seperti sekolah dan rumah sakit.

Dampak Negatif Penggunaan Big Data

Meskipun penggunaan big data memiliki banyak keuntungan, terdapat juga beberapa dampak negatif yang perlu diperhatikan, diantaranya:

  1. Masalah privasi: Data yang terkumpul dalam big data biasanya merupakan data yang sangat sensitif, sehingga terdapat kekhawatiran akan terjadinya pelanggaran privasi. Misalnya, data yang terkumpul dari media sosial dapat digunakan untuk membuat profil seseorang yang tidak diketahui oleh orang tersebut.
  2. Diskriminasi: Big data dapat digunakan untuk membuat keputusan yang tidak adil, misalnya dalam hal pemberian kredit atau perekrutan pekerja. Hal ini dapat terjadi karena data yang terkumpul dalam big data mungkin tidak selalu akurat dan tidak seluruhnya mewakili keadaan sesungguhnya.
  3. Dependensi teknologi: Penggunaan big data sangat tergantung pada teknologi yang digunakan, sehingga terdapat kekhawatiran akan terjadinya kegagalan teknologi yang dapat menyebabkan kerugian atau kesalahan dalam pengambilan keputusan.
  4. Masalah keamanan: Big data yang terkumpul dari berbagai sumber dapat disalahgunakan jika tidak dilakukan tindakan keamanan yang tepat. Misalnya, data yang terkumpul dari media sosial dapat digunakan untuk melakukan spam atau phishing.

Oleh karena itu, penting untuk memperhatikan masalah-masalah tersebut dan mengambil tindakan yang tepat untuk mengatasinya, seperti memastikan keamanan data yang terkumpul dan menghindari diskriminasi dalam pengambilan keputusan.

Perkembangan Teknologi Big Data di Indonesia

Teknologi big data di Indonesia telah mulai dikembangkan dan digunakan oleh berbagai perusahaan dan organisasi. Menurut sebuah laporan pada tahun 2020, sekitar 40% perusahaan di Indonesia telah menggunakan big data dalam kegiatan bisnisnya.

Salah satu perusahaan yang telah menggunakan big data di Indonesia adalah Gojek. Perusahaan tersebut menggunakan big data untuk menganalisis data yang terkumpul dari aplikasi Gojek, seperti data lokasi, data transaksi, dan data preferensi pelanggan. Dengan demikian, Gojek dapat meningkatkan layanan yang diberikan dan membuat keputusan yang lebih tepat.

Selain itu, big data juga mulai digunakan oleh pemerintah di Indonesia dalam mengelola dan meningkatkan pelayanan publik. Misalnya, pemerintah kota Jakarta telah menggunakan big data untuk mengelola data kepadatan lalu lintas dan meningkatkan efisiensi transportasi di kota tersebut.

Pemanfaatan teknologi big data di Indonesia masih terbilang terbatas dibandingkan dengan negara-negara lain. Namun, potensi yang ada di Indonesia cukup besar, sehingga diharapkan teknologi big data akan semakin banyak digunakan dan dikembangkan di masa yang akan datang.

Big Data Google

Big data Google merupakan salah satu layanan yang ditawarkan oleh Google untuk mengelola dan menganalisis data yang terkumpul dari berbagai sumber. Layanan ini memungkinkan pengguna untuk mengolah data dari berbagai macam aplikasi dan platform yang terintegrasi dengan Google, seperti Gmail, Google Drive, dan Google Analytics.

Dengan menggunakan big data Google, pengguna dapat mengelola data yang terkumpul secara terpusat dan menjalankan analisis data secara real-time. Layanan ini juga menyediakan berbagai macam alat dan teknologi untuk mengelola data yang terdistribusi di berbagai komputer, seperti Google Cloud Bigtable dan Google Cloud Data Fusion.

Big data Google juga dapat digunakan untuk mengelola data yang terkumpul dari internet of things (IoT). Dengan menggunakan layanan ini, pengguna dapat mengelola data yang terkumpul dari perangkat IoT seperti sensor dan kamera, dan menjalankan analisis data secara real-time.

Selain itu, big data Google juga menyediakan berbagai macam alat visualisasi data seperti Google Charts dan Google Data Studio yang memungkinkan pengguna untuk menyajikan data dalam bentuk grafik atau diagram yang mudah dipahami oleh orang lain.

Big data Google juga menyediakan layanan keamanan yang tinggi untuk menjaga privasi dan keamanan data yang terkumpul. Layanan ini menggunakan teknologi enkripsi untuk mengamankan data yang terkumpul dan hanya mengizinkan akses yang sesuai dengan kebijakan keamanan yang telah ditentukan.

Beberapa Penyedia Layanan Big Data

Beberapa penyedia layanan big data yang dapat Anda pertimbangkan antara lain:

  1. Google: Google menawarkan layanan big data yang terintegrasi dengan berbagai macam aplikasi dan platform yang dimilikinya, seperti Google Cloud Bigtable dan Google Cloud Data Fusion.
  2. Amazon: Amazon menawarkan layanan big data yang terintegrasi dengan layanan cloud computing miliknya, seperti Amazon Web Services (AWS) dan Amazon Redshift.
  3. Microsoft: Microsoft menawarkan layanan big data yang terintegrasi dengan layanan cloud computing miliknya, seperti Microsoft Azure dan Microsoft SQL Server.
  4. IBM: IBM menawarkan layanan big data yang terintegrasi dengan layanan cloud computing miliknya, seperti IBM Cloud dan IBM Watson.
  5. SAP: SAP menawarkan layanan big data yang terintegrasi dengan layanan aplikasi enterprise miliknya, seperti SAP HANA dan SAP Cloud Platform.
  6. Oracle: Oracle menawarkan layanan big data yang terintegrasi dengan layanan database miliknya, seperti Oracle Database dan Oracle Cloud Infrastructure.
  7. Salesforce: Salesforce menawarkan layanan big data yang terintegrasi dengan layanan customer relationship management (CRM) miliknya, seperti Salesforce Einstein dan Salesforce Cloud.
  8. Cloudera merupakan perusahaan yang menyediakan layanan big data berbasis open source, seperti Apache Hadoop, Apache Spark, dan Apache Impala. Layanan ini dapat digunakan untuk mengelola dan menganalisis data yang terkumpul dari berbagai sumber, termasuk data yang terdistribusi di berbagai komputer.

Penggunaan big data dapat membantu perusahaan dan organisasi untuk memperoleh wawasan yang lebih luas dan mendalam mengenai kebutuhan pelanggan, meningkatkan layanan yang diberikan, dan membuat keputusan yang lebih tepat. Namun, penting untuk memperhatikan masalah-masalah seperti privasi dan keamanan data yang terkumpul saat menggunakan layanan big data.

Manfaat Penggunaan Big Data Dalam Organisasi/ Pemerintah

Penggunaan big data dapat memberikan berbagai macam keuntungan bagi perusahaan dan organisasi, diantaranya:

  1. Meningkatkan efisiensi: Dengan menganalisis data yang terkumpul dari berbagai sumber, perusahaan dapat memperoleh wawasan yang lebih luas mengenai kebutuhan pelanggan dan meningkatkan layanan yang diberikan. Ini dapat meningkatkan efisiensi dan produktivitas perusahaan.
  2. Memperoleh wawasan baru: Big data dapat membantu perusahaan untuk memperoleh wawasan baru mengenai pasar dan industri, sehingga dapat membantu perusahaan untuk membuat keputusan yang lebih tepat dan mengembangkan strategi yang lebih efektif.
  3. Meningkatkan keuntungan: Dengan mengelola data yang terkumpul secara efektif, perusahaan dapat meningkatkan keuntungan dengan membuat keputusan yang lebih tepat dan meningkatkan layanan yang diberikan.
  4. Mengurangi risiko: Dengan menganalisis data yang terkumpul, perusahaan dapat mengurangi risiko dengan membuat keputusan yang lebih tepat dan mengantisipasi masalah yang mungkin terjadi di masa yang akan datang.
  5. Meningkatkan kualitas layanan: Big data dapat membantu perusahaan untuk meningkatkan kualitas layanan yang diberikan dengan memperoleh wawasan yang lebih luas mengenai preferensi pelanggan dan kebutuhan mereka. Ini dapat meningkatkan kepuasan pelanggan dan membantu perusahaan untuk mempertahankan keuntungan yang telah dicapai.
Demikian ulasan sekilas tentang teknologi big data, semoga bermanfaat.